KALIANDA, Diskominfo Lamsel – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Selatan gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) serantak yang digelar 17 April mendatang.


Salah satunya dengan menggelar konser musik di panggung hiburan Gedung Olahraga Way Handak (GWH) Kalianda, Sabtu (23/3/2019) malam. Konser musik bertajuk “Pemilih Berdaulat Negara Kuat” merupakan cara KPU Lampung Selatan untuk merangkul pasar anak muda.


Acara yang dibuka oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto itu, turut dihadiri Dandim 0421 Lampung Selatan Letkol (Kav) Robinson Oktavianus Bessie, pejabat Polres Lampung Selatan, Ketua Tim Penggerak PKK beserta sejumlah pejabat utama Pemkab Lampung Selatan.


Plt Bupati Lampung Selatan saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka konser musik bertajuk Pemilih Berdaulat Negara Kuat.

Ketua KPU Lampung Selatan Abdul Hafidz mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan pendidikan demokrasi dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang.


“Mari kita bersama-sama datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih kita. Mudah-mudahan proses Pemilu di Lampung Selatan nanti bisa berjalan lancar, aman, damai, dan tertib,” ujar Abdul Hafidz.


Sementara, Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto menyambut baik dan mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu mendatang.


Nanang juga mengingatkan, perbedaan pilihan dalam Pemilu bukanlah menjadi suatu pemecah persatuan. Tapi menurutnya, hal itu akan menjadi warna yang menyatu, saling berdekatan, sejuk dipandang yang bisa membuat keindahan bagaikan warna pelangi.


“Kita boleh berbeda pandangan politik, namun kita semua adalah satu keluarga, satu daerah, dan satu negara. Untuk itu mari kita sambut momentum (Pemilu) ini dengan ketrentaman dan kedamaian,” imbuhnya.


Mantan anggota DPRD Lampung Selatan dua periode ini juga mengatakan, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden bukanlah bagai dua sisi gunting yang bisa memutuskan tali silaturahmi. Tapi sebaliknya, dia berharap momentum itu ibarat jarum dan benang yang dapat menyatukan satu sama lainnya.


“Jadi apapun pilihan kita, walau berbeda, hendaknya kita tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai ideologi bangsa kita,” pesan Nanang. (az)