1.     Inisiator

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan


2. Bentuk Inovasi


Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah


3. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan


Dinas Kesehatan mempunyai program dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting dan menjadi program prioritas nasional yang harus menjadi perhatian. Adapun salah satu target indikator program gizi yaitu dalam mencapai target angka stunting berada dibawah angka 14% pada tahun 2024. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, angka stunting Kabupaten Lampung Selatan berada di angka 29%, dan berdasarkan data SSGI tahun 2019 angka stunting di Kabupaten Lampung Selatan mencapai 30,3% dan pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 16,3%. Berdasarkan hasil yang telah dicapai selama hampir 3 tahun menjadi Kabupaten Lokus Stunting, angka tersebut sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu hampir 50%. Berdasarkan hasil yang telah dicapai, timbulah ide oleh Dinas Kesehatan bersama OPD Lintas Sektor dalam membuat inovasi yang dapat membantu dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Lampung Selatan. Inovasi inilah yang kemudian menjadi wadah bagi seluruh OPD dalam bekerja secara konvergensi dalam membantu menurunkan angka stunting di Kaabupaten Lampung Selatan. Inovasi ini kemudian diterapkan dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa, yang kemudian di SK-kan oleh pemerintah terkait untuk diterapkan dan dijalankan. Pemerintah daerah mendukung masyarakat dengan memberikan bantuan berupa bibit kelor, hingga mendukung masyarakat membuat olahan kelor hingga memasarkannya.


4. Tujuan Inovasi Daerah


Kabupaten Lampung Selatan merupakan lokus stunting sejak tahun 2018 hingga sekarang. Stunting merupakan salah satu program prioritas nasional dari pemerintah pusat yang harus segera ditangani dan menjadi perhatian. Setiap tahunnya angka stunting di Kabupaten Lampung Selatan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dengan itu, maka Kabupaten Lampung Selatan memiliki ide bahwa harus ada inovasi khusus yang dapat mendukung dalam penurunan angka stunting dan dibentuklah inovasi GERTAK PELOR. Tujuan dibentuknya program inovasi GERTAK PELOR (Gerakan Serentak Penanaman Kelor) di Kabupaten Lampung selatan adalah dalam rangka membantu percepatan penurunan angka stunting melalui asupan bergizi juga ekonomis dengan olahan daun kelor.


5. Manfaat Yang Diperoleh


Manfaat yang diperoleh dari adanya program inovasi GERTAK PELOR (Gerakan Serentak Penanaman Kelor), antara lan:


  1. meningkatkan kesejahteraan dan tingkat kesehatan masyarakat,
  2. menurunkan angka kemiskinan, dan
  3. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Kab. Lampung Selatan.

6. Hasil Inovasi


Dengan adanya program inovasi GERTAK PELOR (Gerakan Serentak Penanaman Kelor) di Kabupaten Lampung Selatan bagi Pemerintah Daerah yaitu membantu menurunkan angka stunting di Lampung Selatan secara konsisten. Angka stunting terus mengalami penurunan sehingga inovasi GERTAK PELOR diterapkan di seluruh kecamatan dan desa. Manfaat lainnya yang dirasakan hingga pada lapisan masyarakat, yaitu masyarakat dapat mengonsumsi makanan bergizi dan sehat dengan ekonomis karena penanaman kelor yang ditanam di lingkungan dan pekarangan rumah. Masyarakat juga dapat mengonsumsi berbagai hasil olahan kelor seperti mie kelor, puding kelor, teh kelor, cendol kelor dll. Hasil olahan kelor tersebut juga dapat dijual dan dipasarkan sehingga membantu dalam UMKM masyarakat sekitar.


Berikut Pedoman Teknis Inovasi  dapat diunduh pada file berikut ini :


Inovasi Unggulan Gerakan Serentak Penanaman Kelor "Gertak Pelor"